Recent

Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan 2 Korintus 3:17

Selasa, 11 Agustus 2015

Jujur

Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
לְבַד֙ רְאֵה־זֶ֣ה מָצָ֔אתִי אֲשֶׁ֨ר עָשָׂ֧ה הָאֱלֹהִ֛ים אֶת־הָאָדָ֖ם יָשָׁ֑ר וְהֵ֥מָּה בִקְשׁ֖וּ חִשְּׁבֹנֹ֥ות רַבִּֽים׃
(pengkhotbah 7:29)

Allah Pencipta manusia menciptakan manusia sebagai makhluk yang jujur / Yashar.Dalam bahasa Indonesia, jujur merupakan kata dasar dari kejujuran, menurut jenis katanya, jujur merupakan kata sifat sedangkan kejujuran merupakan kata benda. Menurut KBBI, kata "jujur" berarti lurus hati; tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya); 2 tidak curang (misal dalam permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang yg  dan disegani; 3 tulus; ikhlas;
Sedangkan "kejujuran" berarti sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati).
Kata "jujur" berdasarkan Sabda maka terjemahan dari kata Yashar yang berarti:
benar 47, jujur 37, lurus 13, tulus 7, Jujur 2, jujurlah 2, aman 1, Engkau 1, adil 1, baik 1, lebih bersungguh-sungguh 1, rata 1, tepat 1, persetujuan 1, pandang benar 1, mereka 1, paling tepat 1, kejujuran 1
Koheleth menyatakan asli manusia adalah "yashar" yaitu lurus, benar, baik secara moral dan memiliki kemampuan memilih dan mengikuti yang adil dan benar.

Bahasa Arab mengenal kata "shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”. Secara istilah, jujur atau ash-shidqu bermakna:
(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
(2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
(3) ketegasan dan kemantapan hati; dan
(4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri

Tuhan menciptakan Adam dan Hawa, mereka berdua membuat "tegak" [upright]; yang harus dipahami, bukan dari ketegakan dari tubuh mereka, tapi dari disposisi pikiran mereka; mereka benar dan tidak bersalah ..... hingga kejatuhan mereka akibat dosa yangmembuat mereka banyak berdalih, dalam terjemahan lama adalah banyak tipu daya. {Kendatilah, maka aku juga telah mendapat ini: Bahwa Allah sudah menjadikan manusia betul adanya, tetapi mereka itu sudah mencahari banyak tipu daya}

Model, patron atau idola kita untuk seorang yang jujur, tidak lain dari Yesus Kristus sendiri. Bahkan orang-orang yang berusaha mencari kesalahan-kesalahan-Nya mengatakan hal itu. Dalam Mrk. 12:14, tertulis, ”Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” Ada tiga kali kata ”jujur” kita temukan di dalam ayat ini. Ketiganya adalah atribut Yesus yang disebut orang-orang yang mendatanginya.

  • Pertama, mereka mengetahui “Yesus adalah seorang yang jujur”. 
  • Kedua, “Yesus dengan jujur mengajar jalan Allah” dan
  • Ketiga, “Ia mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran”. Kalau tiga kali kata “jujur” dipergunakan di sini, menunjukkan sikap ”jujur” adalah sesuatu yang amat penting.

Yesus adalah seorang yang jujur. Apa artinya, orang yang  jujur? Orang jujur adalah orang yang tidak korupsi, lawan kata dari koruptor. Dari sisi yang lain, orang jujur adalah orang yang tidak menipu, yang tidak berbohong dan tidak bersifat munafik.

Contoh orang jujur di Alkitab antara lain:

  • 1 Hizkia. Yes 38:3
  • 2 Lois dan Eunike. 2Tim 1:5


  • 3 Natanael. Yoh 1:47
  • 4 Orang-orang yang ditebus. Wahy 14:5
  • 5 Orang-orang Zebulon. 1Taw 12:33
  • 6 Paulus. 2Kor 1:12


  • Kejujuran adalah hal penting sebab ketidakjujuran / dusta berdampak negatif, sebagai contoh antara lain: Ananias dan Sapira dalam Kisah Para Rasul, ketika mereka menjual harta miliknya dan mempersembahkannya di depan para rasul, tetapi mereka berbohong tentang harganya. Kebohongan ini mereka bayar dengan nyawa. contoh lain yang sangat tragis tentang orang yang tidak jujur adalah cerita penyembuhan Panglima Aram, namanya Naaman, dari penyakit kusta, Nabi Elisa menolak pemberian Naaman sebagai tanda ucapan terima kasih. Tetapi, Gehazi, pembantu Elisa merasa kesempatan itu tidak boleh disia-siakan begitu saja, ia mendatangi Naaman dan mengatakan bahwa ada orang yang membutuhkan persembahan Naaman itu.  Gehazi memang mendapat harta benda yang diingininya, tetapi penyakit kusta Naaman berpindah kepadanya . Bukan hanya ia yang kena penyakit kusta tetapi juga seluruh keturunannya, contoh yang sangat tragis. Alkitab dengan tegas tidak mentolerir orang yang tidak jujur.
    Yesus berkata dalam Mat. 5:37: ”Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”. Untuk berlaku jujur perlu hikmat Tuhan sebab berlawanan dengan hikmat duniawi. ( 2 Kor 1:12}

    Akhir kata "Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu! Dengan jujur mengakui kesalahan kepada Tuhan Sang Penebus dosa maka kita diampuni dan kebahagiaan hampiri kita.


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar